INSANI.. “Menuju Insan Maju Berkepribadian”

Rabu, 04 April 2012

Kepribadian

KEPRIBADIAN
Setiap manusia normal cenderung mengharapkan dirinya berkembang menjadi lebih baik. Siapapun orangnya, seorang profesional, ibu rumah tangga, guru, karyawan, direktur, atau apapun jabatan dan perannya, setidaknya mengharapkan dirinya berkembang dan menjalankan perannya dengan baik.
           
Setiap manusia memiliki potensi dan keunikan sendiri di dalam mengembangkan dirinya, setiap individu tidak sama tergantung seberapa jauh “DIA” dapat mewujudkan menjadi aktual dalam sikap dan kepribadiannya. Hal ini juga ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mengajarkan “DIA” untuk berkembang serta perlu belajar supaya bisa berkembang lebih baik. Perkembangan kemampuan atau potensi seseorang tidak akan terwujud begitu saja apabila tidak diupayakan.
            Menurut beberapa ahli bidang psikologi, memberi pandangan tentang terbentuknya kepribadian manusia.
-                      Teori “NATURE” (Nativisme : Jean Jacques Rousseaw)
-                      Teori “NURTURE” (Tabularasa : John Locke)
-                      Teori “KONVERGENSI” (Tokoh : William Stern)
Berkaitan dengan hal tersebut diatas program pengembangan diri bertujuan membantu anda untuk mengembangkan potensi yang ada dan memberi patokan-patokan dasar yang bisa dilakukan. Sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan itu, anda harus mengenal “SIAPA DIRI ANDA ?”
Secara keseluruhan “POWER” memberikan kunci kepada kita untuk pengembangan diri seoptimal mungkin,   yaitu :
-                      Possitif Attitudes
-                      Other People
-                      Word
-                      Expand
-                      Realize


ETIKA PERGAULAN

Etika atau Etiket :
            Adalah tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia, yang menitik beratkan pada sikap seseorang.
Dasar dari tata cara pergaulan :
-          sopan, ramah kepada siapa saja
-          memberi perhatian pada orang lain
-          rasa ingin membantu
-          menjaga perasaan orang lain
Pergaulan dapat dibedakan sebagai berikut :
-          antar wanita dan wanita
-          antar wanita dan pria
-          antar muda-mudi
-          antar tua muda
-          antar atasan dan bawahan
-          antar keluarga
Awal dari pergaulan adalah perkenalan, maka jangan sampai kesan pertama membuat kecewa.
Tata cara perkenalan :
-          memperkenalkan diri dengan mengucapkan nama yang jelas
-          memberi sedikit informasi
-          personal contact
Berkomunikasi yang baik :
            Dalam berkomunikasi kita harus memberi dan menerima sehingga menyenangkan. Jangan sampai seseorang bicara terus menurus, tidak memberi kesempatan kepada yang lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
-          ekspresi wajah
-          sikap tubuh
-          suara harus jelas
-          memakai bahasa yang baik
-          pandangan mata harus sopan
Hal-hal yang perlu dihindari :
-          memotong pembicaraan orang lain
-          memonopoli pembicaraan
-          membual tentang dirinya
-          berbicara hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan
Berkunjung :
            Sebaiknya memperhatikan waktu untuk berkunjung agar tidak mengganggu tuan rumah.
-          Pagi hari sekitar jam 10.00 – 12.00
-          Sore hari sekitar  jam 16.30 – 17.30
-          Malam hari sekitar jam 19.30 – 21.00


ETIKA PERJAMUAN ATAU TABLE MANNER

            Menurut kebiasaan nenek moyang kita, yang masih banyak dianut di Indonesia sampai sekarang adalah semacam perjamuan yang sifatnya hampir sama. Biasanya disebut : “SELAMATAN” atau “KENDURI” atau “SYUKURAN” hal ini diselenggarakan menurut budaya atau kebiasaan masing-masing daerah. Dan biasanya dilaksanakan dengan : “DUDUK DI TIKAR DAN MAKAN DENGAN MENGGUNAKAN TANGAN”.
            Etika perjamuan meliputi :
1.      cara mengatur meja
2.      cara pelayanan
3.      cara makan

1.      Cara mengatur meja :
Biasanya meja diberi taplak sampai ke bawah dan diatur yang rapi. Untuk mengatur menu atau jenis makanan, disesuaikan dengan kelompok yang cocok.
2.      Cara Pelayanan
A. Para tamu duduk dan dilayani, yang biasa disebut “SETTING DINNER” dengan disajikan hidangan menurut menu tertentu. Hal ini biasanya diadakan di hotel-hotel atau rumah makan yang besar. Adapun urutan hidangan yang disajikan sebagai berikut :
-          hidangan perangsang –APPERTIZER-
-          hidangan sop -SOUP-
-          hidangan penyela –ENTREE-
-          hidangan utama –MAIN COURSE-
-          hidangan penutup –DESSERT-
B. Para tamu mengambil hidangan sendiri yang biasanya disebut “PRASMANAN” atau “BUFFET DINNER”. Pada suatu meja yang telah ditata rapi dengan diberi taplak sampai kebawah dan semua hidangan telah disediakan diatas meja dan diatur menurut aturannya.
Seandainya anda akan mengadakan jamuan, hanya minuman dan kue-kue saja, caranya juga sama dengan jamuan makan. Jadi tamu dilayani dengan duduk atau tamu mengambil sendiri.
3.      Cara Makan
      Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat makan :
-          waktu makan duduk dengan sikap yang sangat baik
-          makanan yang telah diambil hendaknya dihabiskan
-          makanan yang menuju mulut
-          mulai makan bila kanan kiri sudah mendapat hidangan
-          kecepatan makan disesuaikan dengan kanan kiri
-          waktu mengunyah makan tidak berbunyi
-          mengambil sisa makanan dengan tusuk gigi dilakukan di toilet


ETIKA BUSANA

            Kepribadian adalah sifat khas yang ada pada diri seseorang, yang dapat berkembang dan dapat berubah. Bagaimana kita bisa tampil menarik, mempesona, atau luwes ? kita perlu memperhatikan penampilan diri . Hal-hal yang berkaitan dengan penampilan diri adalah tata rias rambut (berjilbab), tata rias wajah, tata busana, serta sikap.
            Tata busana memerlukan seni, sehingga menjadi sesuatu yang indah. Bukan terletak mahalnya bahan atau perhiasan yang dipakai tetapi harus ada kecocokan. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang harus diingat antara lain : waktu, keadaan, model

Busana dapat dibedakan menjadi 2 :
-          busana resmi, yaitu busana yang dipakai pada saat menghadiri pertemuan yang sifatnya resmi.
-          busana tidak resmi, yaitu busana yang dipakai pada kesempatan pertemuan yang sifatnya tidak resmi.

Busana nasional kita bedakan menjadi 2 macam :
-          busana tradisional
-          busana kreasi baru
Model busana kantor atau busana kerja :
-          wanita atasan model jas atau blazer, bawahan model rok atau celana
-          pria atasan model hem panjang atau pendek, celana harus sesuai.
-           
Dalam berbusana kita dapat memilih antara dua harmoni yaitu harmoni oranye dan harmoni biru :
-          Yang termasuk harmoni oranye adalah warna oranye, kuning, hijau, krem dan coklat. Bila kita memakai busana dengan harmoni ini hendaknya make-up disesuaikan.
-          Yang termasuk harmoni biru yaitu warna biru, merah muda, merah, ungu dan abu-abu, juga untuk make-uap disesuaikan.
-          Untuk warna hitam dan putih adalah netral.
Warna busana kantor yang umum dipakai adalah :
      Coklat, biru laut atau biru muda, abu-abu, krem, kuning muda, dan hijau anggur. Kombinasi warna dalam pemakaian busana perlu diperhatikan, ada 2 hal yang penting:
-          kombinasi warna senada atau selaras
-          kombinasi warna kontras
Pemakaian aksesoris atau pelengkap busana sebaiknya disesuaikan, tidak terlalu berlebihan.
            Yang termasuk aksesoris adalah : perhiasan, sepatu, tas, syal atau slayer.
Tata rias wajah meliputi pembersihan dan make-up.
Pembersihan dapat dilakukan 2 atau 3 kali sehari dengan memakai susu pembersih, kemudian diberi penyegar.
Make-up :
            Sebelum berdandan atau make-up wajah harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian baru boleh memulai make-up. Adapun urutannya sebagai berikut :
-          pelembab atau under make-up
-          alas bedak atau foundation
-          bedak atau powder
-          pemerah pipi atau rouge
-          bayangan mata atau eye shadow
-          alis
-          pemerah bibir atau lipstik
-          bedak padat atau finishing touch


MENGENAL KEPRIBADIAN

            Kepribadian merupakan salah satu aspek mental yang perkembangannya ditentukan oleh bawaan, keturunan, usia, peranan dan stres serta budaya. Aspek dalam kepribadian antara lain menyangkut aspek :
-          emosi
-          imaginasi
-    intelektual
-          aktivitas
Karena sifatnya dinamis maka perubahan dan pengembangan kepribadian bisa saja terjadi sesuai dengan harapan dan keinginan setiap orang, yaitu berawal dengan mengenal diri. Dengan melalui keterbukaan dalam menerima kritik maka perubahan kearah positif bisa saja terjadi.
            Kepribadian tipe A merupakan salah satu model kepribadian seseorang yang relatif mudah terkena stres, baik ari lingkungan kerja , sosial maupun pendidikannya. Stres atau ketegangan yang muncul karena stressor yang sifatnya   bisa  saja  biologi,  psikologis  maupun sosial tidak                                selalu bermakna negatif, asal orang meninjau dari segi positifnya.  Namun demikian reaksi emosional lebih sering muncul daripada reaksi rasional sehingga bisa berakibat gangguan perilaku atau bahkan keluhan phisik. Semuanya sangat tergantung pada kepribadian yang terbentuk dan pada setiap orang itu berbeda.
Setiap orang mempunyai tahapan yang sama dalam menghadapi stres, yaitu :
-          alarm
-          adaptasi
-          exhaution, yaitu berakibat gangguan phisik dan gangguan psikis.

Menghadapi stres seseorang bisa secara :
-          merubah sudut pandang
-          relaksasi
-          psikoterapi
-          internist
-          kelompok yang sama
-          agama

Karena peran kepribadian sangat menentukan dalam perilaku dan penyesuaian serta kerja, maka diperlukan usaha untuk mengembangkan kepribadian kita lebih mempesona, yaitu melalui berbagai cara.