INSANI.. “Menuju Insan Maju Berkepribadian”

Jumat, 25 November 2011

Kunci Sukses Pengembangan Diri

KUNCI SUKSES MELALUI PENGEMBANGAN DIRI


            Kesempatan tidak selalu datang dua kali, banyak orang yang mengatakan ini berulang-ulang tetapi masih belum juga menyadari makna yang hakiki. Pada kenyataannya dalam setiap lingkup komunikasi pada pergaulan kita selalu ada kesempatan, tergantung bagaimana kita memandangnya dan sudut pandang kebutuhan apa yang sedang kita hadapi. Menurut Abraham Maslow kebutuhan manusia terorganisasi dalam satu rangkaian tingkat yang sifatnya saling berkaitan satu sama lain, dari hierarky yang terendah sampai tertinggi yaitu :
  1. Kebutuhan Fisiologis. Merupakan kebutuhan mendasar seperti makan, air, oksigen, pakaian, kosmetik, rumah, dsb. Kebutuhan ini akan memotivasi seseorang untuk maju dalam bekerja. Sebelum kebutuhan ini terpenuhi kebutuhan yang lain tidak akan memotivasi seseorang. Bagaimanakah manusia memperoleh cinta dan bercinta, mendapat status dan penghargaan orang lain kalau perut dalam keadaan kosong. Tetapi bilamana seseorang dapat makan dengan teratur, rasa lapar-pun berhenti, motivasi yang lain muncul untuk memperoleh kebutuhan lainnya.
  2. Kebutuhan Rasa Aman. Seseorang membutuhkan rasa aman, memerlukan perlindungan dari ancaman bahaya, ancaman DO jika tidak segera menyelesaikan kuliah, dikucilkan bila tidak mengikuti kegiatan organisaasi, dsb. Berbagai situasi yang tidak menentu tersebut akan mendorong seseorang (motivator) untuk mencari rasa aman.
  3. Kebutuhan Sosial. Apabila kebutuhan fisiologis telah terpenuhi dengan memuaskan, maka akan menyusul kebutuhan sosial yang menjadi motivator tingkah lakunya diterima di tengah-tengah pergaulan, memberi dan menerima kasih sayang persahabatan. Bilamana kebutuhan sosial manusia dan rasa amannya kurangmemuaskan ia akan bertingkah laku yang cenderung ingin menentang usaha-usaha untuk mencapai tujuan, kemudian di lain kesempatan ia suka menentang, suka bermusuhan, tidak suka bekerjasama.
  4. Kebutuhan Ego. Kebutuhan ini bersifat egoistik yang menyangkut harga diri (self-esteem) berupa kebutuhan untuk percaya diri, kebutuhuhan untuk berdiri sendiri, mendapatkan prestasi, kompetensi, pengetahuan dan kebutuhan yang menyangkut nama baik berupa status, pengakuan (recognition), penghargaan, hormat satu sama lain dalam pergaulan. Kebutuhan ego sukar terpenuhi sebelum kebutuhan fisiologis, rasa aman, dan kebutuhan sosial terpenuhi.
  5. Kebutuhan aktualisasi Diri. Merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan potensi yang dimiliki oleh seseorang, mengembangkan diri secara berkesinambungan, ingin menjadi kreatif dalam arti yang sangat luas. Seseorang dalam jenjang tertentu yang mau mencapai kebutuhannya pada tahap ini akan bekerja keras, berusaha berprestasi, berkembang dalam karier, dan bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan.

Berkaitan dengan proses komunikasi dalam pergaulan yang selalu memberi kesempatan kepada kita untuk dapat memanfaatkan sebaik mungkin bagi pengembangn pribadi maka yang perlu diingat adalah sampai sejauh mana tingkatan kebutuhan tersebut.  Pengembangan diri akan berlangsung ketika kita sudah mencapai pada tahap kebutuhan aktualisasi diri dimana pada tahapan ini sudah terbentuk kepribadian. Teori Konvergensi (W. Stern) mengatakan bahwa kepribadian manusia terbentuk sebagai hasil interaksi dari nature dan nurture. Teori nature menganggap bahwa kepribadian manusia terbentuk dari hasil bawaan pada waktu lahir, sangat tergantung pada potensi yang dimilikinya. Teori nurture menganggap bahwa kepribadian manusia terbentuk seberapa lingkungan membentuk pribadi manusia itu. Jadi kepribadian terbentuk sebagai hasil interaksi dari potensi yang dimiliki manusia dan seberapa besar lingkungan mempengaruhi perwujudan potensi yang dimiliki.  
Pengembangan diri yang dimaksud pada pembahasan kali ini mempunyai tujuan untuk membantu mengembangkan nature dengan nurture yang tepat dengan harapan kita dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin dan memberi patokan dasar yang bisa dilaksanakan sebagai upaya pengembangan diri selanjutnya dan sikap-sikap yang positif bagi kita. Ada beberapa standart yang perlu dilakukan dalam upaya pengembangan diri, diantaranya :
1.       Pengenalan Diri. Bagaimana kita mengenal pribadi ? mengenal pribadi memiliki maksud sebagai upaya memperoleh pengetahuan tentang kualitas diri yang tepat dengan menyadari berbagai segi keunggulan maupun kekurangan yang ada pada diri.  
2.       Umpan Balik. Dari mana feed-back diperoleh ? feed-back atau umpan balik dapat diperoleh dari diri sendiri dan orang lain atau lingkungan disekitar.
3.       Upaya Pembentukan Sikap. Apakah manfaat pembentukan sikap ? pembentukan sikap dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri selain itu dalam pergaulan dapat membuat kita disegani. Beberapa hal yang dapat dijadikan pegangan sebagai perubahan sikap :
-          memiliki niat atau keinginanan yang kuat
-          sebelum bertindak pikirkan dulu untung ruginya
-          berfikir positif
-          belajar meyakini diri
-          kurangi rasa khawatir menyesali diri atau iri hati
-          berlatih setiap ada kesempatan
4.       Pengembangan Diri. Bagaimana kunci pengembangan diri ? pengembangan diri akan terjadi apabila ketiga faktor tersebut sudah terpenuhi. Pada tahap ini hambatan masih berlangsung, untuk mengatasinya melalui peningkatan diri, memperluas cakrawala pengetahuan baik dari televisi, literatur, radio, dsb.
 Pada intinya ada kunci pokok yang mendukung pengembangan diri lebih terarah dan berlangsung optimal, secara rinci dapat dijabarkan dalam POWER, yaitu Positif attitudes, Other people, Word, Expand, and Realize.  Positif atitudes, sebagai mengembangan sikap yang positif terhadap diri dan orang lain dapat memperlancar pencapaian keinginan dan tujuan pribadi. Other people, meningkatkan kemampuan mengerti cara-cara agar orang lain dapat mengerjakan apa yang kita mampu dan mengerti cara pandang kita. Word, gunakan kata-kata yang baik dan sopan sebagai alat komunikasi yang membantu dalam bersosialisasi dengan lingkungan. Expand, sebagai bentuk dari perluasan wawasan dan pengetahuan dari segi dan bidang apapun. Realize, kenyataan yang akan kita hadapi adalah tujuan yang sudah terencana, apakah tujuan tersebut menghasilkan kepuasan ?.
                                         

                                                                                       C.H Widayanti, S.Psi, MSi