INSANI.. “Menuju Insan Maju Berkepribadian”

Senin, 28 November 2011

Jatuh Cinta Pandangan Pertama

JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
MENGAPA BISA TERJADI ?


            Cinta memiliki konsep sebagai suatu sikap terhadap orang lain, sebagai suatu himpunan pikiran yang khusus tentang orang yang dicintai. Wujud cinta dapat beraneka ragam dengan bentuk perilaku yang mengungkapkan perasaan ini, diantaranya :
  1. Pernyataan verbal yang sarat dengan afeksi, misalnya dengan mengatakan “Aku Cinta Padamu”.
  2. Pengungkapan diri, merupakan kegiatan berbagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain.
  3. Tanda-tanda cinta yang bukan dalam bentuk materi, misalnya menunjukkan rasa tertarik pada kegiatan-kegiatan pasangan, menghargai pendapat-pendapatnya, atau memberi dukungan semangat.
  4. Berkomunikasi secara non verbal seperti pengungkapan rasa bahagia dan santai bila sedang berada bersama-sama.
  5. Tanda-tanda cinta yang berbentuk materi, seperti pemberian hadiah atau bantuan untuk mengerjakan tugas.
  6. Ekspresi fisik sebagai tanda cinta, seperti memeluk atau mencium.
  7. Menunjukkan keinginan untuk menenggang rasa terhadap pasangannya dan mau berkorban agar hubungannya tetap berlanjut.

Dengan demikian dapat dibuat kesimpulan bahwa “cinta membutuhkan suatu proses” atau “cinta tumbuh karena kebiasaan”, sebab hubungan keterikatan atau hubungan cinta dapat berkembang melalui peristiwa-peristiwa kunci yang dominan meskipun langkah-langkah perkembangan hubungan pada tiap orang bervariasi demikian pula percepatannya. Berikut adalah langkah-langkah perkembangan hubungan keterikatan :
  1. Pada tahap awal hubungan adalah melewatkan waktu bersama-sama sepanjang hari dan memanggil pasangannya dengan nama kesayangan khusus.
  2. Masing-masing mulai menganggap yang lain sebagai “pacar”nya dan mulai melakukan kegiatan sebagai suatu pasangan.
  3. Saling menyatakan “Aku Cinta Padamu” dan berkencan berdua secara eksklusif.
  4. Mulai membicarakan rencana-rencana untuk hidup bersama atau menikah dan mulai melewatkan hari libur bersama-sama.
  5. Hidup bersama atau pertunangan.  

Sebagian orang ada juga yang berpendapat bahwa cinta pada pandangan pertama benar-benar ada, seperti yang dikatakan oleh Marcia Jedd salah seorang penasehat perkawinan dari Macth.com salah satu biro jodoh online, ia mengatakan salah satu tanda atau ciri-ciri dari cinta sejati yang paling kuat adalah cinta pada pandangan pertama. Salah satu tanda-tandanya adalah apabila ketertarikan pada lawan jenis terjadi dalam sepuluh menit awal pertemuan pertama. Rasa tertarik tidak perlu berupa guncangan emosi yang dasyat bisa berupa senyum, cara berbicara, cara berpakaian atau apapun yang dapat membuat hati sreg bisa dipastikan ini awal hubungan yang lebih serius.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kanin, Davidson, dan Scheck terhadap 679 mahasiswa untuk menilai perasaan yang mereka alami ketika jatuh cinta secara psikologis perasaan yang paling sering muncul adalah adanya perasaan sejahtera yang kuat (79 %) dan merasa sulit memusatkan pikiran (37 %). Perasaan-perasaan yang lain adalah perasaan yang melambung ke awan (29 %), ingin melompat, lari, dan berteriak (22 %), merasa  gelisah  sebelum bertemu  (22 %),  perasaan bingung dan senang (20 %). Dan tanda-tanda fisik bagi orang yang sedang jatuh cinta seperti, tangan menjadi dingin , tidak enak perut, atau geli di punggung (20 %), sedangkan insomnia (terganggunya tidur) sebesar 12 %.
Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi terhadap pandangan mengenai cinta ini. Pada umumnya pria lebih romantik dan mengakui adanya cinta pandangan pertama atau hanya bermain-main untuk menikmati pengalaman cinta karena pria dapat menjadi lebih sembrono dan penuh nafsu dalam cinta. Sedangkan wanita lebih menyukai cinta kawan baik dan cinta pragmatik. Dalam perkembangannya, bila menikah pria akan memilih pasangan yang dapat membantu, sedangkan wanita akan memilih pasangan dan sekaligus standar kehidupan.
Pada hakekatnya tiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai proses terjadinya jatuh cinta, tergantung pada pengalaman hidup dan pandangan masing-masing tentang hakekat cinta yang sebenarnya. Artinya orang jatuh cinta dapat dialami kapanpun tergantung subyek dan obyeknya. Bisa saja orang mengalami cinta pada pandangan pertama bisa juga cinta tersebut datangnya melalui proses yang rumit, tergantung pengalaman masing-masing. So....... love is blind. Berikut cerita kisah “CINTA” (www.cinta.co.id)  :
Suatu ketika terdapat sebuah pulau tempat tinggal seluruh perasaan : kebahagiaan, kesedihan, pengetahuan, dan masih banyak lagi yang lain. Termasuk diantaranya CINTA. Suatu hari diumumkan kepada seluruh perasaan bahwa pulai tersebut tidak lama lagi akan tenggelam, sehingga seluruh perasaan yang ada segera mempersiapkan perahunya untuk pergi.
Cinta ingin terus bertahan hingga detik-detik terakhir. Saat pulau hampir tenggelam, barulah cinta berpikir untuk meminta bantuan. Kekayaan lewat di depannya dengan kapal yang megah. Cinta berkata, “kekayaan, bolehkah aku pergi bersamamu ?”  kekayaan menjawab, “tidak bisa, kapalku penuh dengan emas dan permata, tidak ada lagi ruang yang tersisa”.
Cinta memutuskan untuk bertanya pada kesombongan yang melewatinya dengan kapal yang indah, “kesombongan, tolong selamatkan aku !”, cintaku sayang, aku tidak bisa membantumu. Kamu basah sekali, nanti merusak kapalku yang indah”.
Kesedihan tampak berlayar di dekat pulau. Cintapun berteriak, “kesedihan, ijinkan aku pergi bersamamu !”. “Aduh cinta, aku terlalu sedih. Sekarang aku hanya ingin menyendiri, kamu tidak bisa ikut denganku”.
Setelah beberapa saat, kebahagiaan-pun tampak di kejauhan, tapi dia terlalu bahagia sehingga tidak mendengar saat cinta memanggilnya.
Tiba-tiba tertengar suara, “cinta, ikutlah denganku”. Muncullah sosok tua dengan kapalnya yang tak kalah tua namun terkesan agung dan anggun berwibawa. Cinta merasa sangat bersyukur, langsung naik ke kapal. Akibat terlalu girang bisa selamat dari pulau perasaan yang tenggelam, saat mencapai daratan yang keringcinta lupa menanyakan nama sosok tersebut hingga sosok tersebut hilang menjauh ditelan cakrawala, melanjutkan perjalanannya.
Sadar betapa besar hutang budinya kepada sosok tersebut, cintapun bertanya pada pengetahuan, sesepuh para perasaan yang ditemuinya di pulai itu. “Siapakah yang telah menolongku ?”, “dia adalah Waktu !”, jawab pengetahuan. “Waktu ?” tanya cinta setengah tidak percaya. “Tapi mengapa waktu bersedia menolongku ?” pengetahuan tersenyum dengan penuh kebijaksanaan dan menjawab, “:karena hanya waktu yang dapat memahami betapa besar arti sebuah cinta”.